Untuk rekan guru yang mengajar di kelas I SD, apakah ilustrasi di bawah ini juga terjadi di kelas Anda:
Anak-anak lain (yang merasa tidak diperhatikan guru) mulai berjalan-jalan meninggalkan tempat duduknya, ada juga yang mengganggu teman-temannya. Guru meminta anak yang berjalan-jalan agar kembali duduk di tempatnya semula.
Butuh Kesabaran Tingkat Tinggi
Bagi sebagian besar guru SD, mengajar kelas I merupakan tugas yang amat berat. Pasalnya, tugas ini membutuhkan kesabaran tingkat tinggi dalam pelaksanannya agar berhasil.
Ya, siswa kelas I SD memang masih sangat terpengaruh dengan situasi rumah, dengan penuh kemanjaan, dan sangat riskan apabila guru melakukan kesalahan (baik ucapan maupun tindakan).
Bukan karena kesalahan guru akan mendapatkan protes dari siswa (mana berani siswa kelas I SD protes kepada gurunya?) melainkan kesalahan ini akan dibawa dan berpengaruh pada kehidupan siswa hingga dewasa.
Misalnya dalam proses pembelajaran. Siswa kelas I yang rata-rata masih polos akan mengalami kesulitan mengikuti proses pembelajaran apabila guru menerapkan model pembelajaran yang membutuhkan keseriusan.
Di sisi lain, guru juga akan mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran apabila hanya mengikuti kemauan siswa yang nota bene masih suka bermain dan tidak bisa duduk tenang di tempat duduknya.
Bagaimana cara mengatasinya? Upaya yang harus dilakukan guru adalah mengemas keseriusan belajar dalam permainan sehingga tidak terkesan serius oleh siswa.
Ya, guru perlu kreatif dalam memanipulasi kegiatan pembelajaran agar tampak oleh siswa sebagai sebuah “permainan besar” yang menarik untuk diikuti.
Semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas diinventarisasi, dianalisis, untuk kemudian dijadikan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran.
Penanaman Disiplin Siswa Kelas I SD
Kaitannya dengan penanaman disiplin, guru harus pula memastikan bahwa disiplin itu bukan sesuatu yang membosankan atau menakutkan.
Disiplin adalah kebutuhan. Sebab itu penanamannya harus benar-benar sesuai dengan dunia anak.
Misalnya siswa tidak bisa duduk tenang ketika pelajaran di kelas (ini biasa terjadi), dalam hal ini guru perlu berhenti sejenak, menunggu siswa duduk kembali.
Sampaikan kepada anak-anak bahwa bapak atau ibu guru senang jika anak-anak duduk dengan rapi ketika proses pembelajaran berlangsung.
Atau ubah strategi pembelajaran yang memungkinkan anak-anak bisa berdiri atau berjalan-jalan ketika proses pembelajaran.