Di zaman yang penuh tantangan bagi dunia pendidikan ini, penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan rasanya sudah menjadi suatu keniscayaan. Tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Sebab kalau guru masih mengajar dengan gaya nenek-nenek menasihati cucunya, maka siswa akan bosan.
Saya ingat ketika kecil dulu dinasihati oleh nenek. Saya harus duduk manis, mendengarkan nenek memberikan nasihatnya. Celakanya, nenek lama sekali menasihati saya. Sangat tidak nyaman.
Nah, kalau ini terjadi dalam proses pembelajaran, maka anak-anak juga menjadi tidak nyaman. Akibatnya, tujuan tidak tercapai.
Salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah melalui penyelenggaraan pembelajaran dengan Pakem.
Pakem dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bermakna yang mampu memberikan siswa keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk hidup.
Pakem memiliki ciri-ciri bahwa pembelajaran menggunakan multi metode, multi media, praktik dan bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan sekolah. Aspek yang dikembangkan dalam Pakem meliputi logika, kinestika, estetika, etika.
Selain itu, Pakem juga memiliki ciri-ciri melatih kebiasaan yang mengarah pada 6 K (kebersihan, keindahan, kerindangan, ketertiban, keamanan, kekeluargaan). Suasana belajar menyenangkan, mengasyikan, mencerdaskan, menguatkan.
Inti pendidikan yang sesungguhnya adalah pembudayaan dan pemberdayaan. Dengan Pakem, upaya yang dilakukan guru dalam penyelenggaraan proses pembuadaan dan pemberdayaan itu lebih terjamin keefektifannya.
Gunakan Model Pembelajaran
Untuk menjamin bahwa proses pembelajaran yang diselenggarakan guru memenuhi kualifikasi Pakem, maka perlu digunakan model pembelajaran yang tepat.
Ada banyak model pembelajaran, dan guru bisa memilih yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mungkin juga guru perlu mengadopsi model-model pembelajaran yang sudah ada, atau menciptakan sendiri.