Pada akhir postingan saya tentang tip sukses mengajar (lanjutan), saya mengajak pembaca untuk merenungkan pertanyaan para guru peserta workshop mengenai kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa.
Tujuannya agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien, sekaligus menemukan jawabannya.
Nah, setelah merenung beberapa hari, atau Anda yang baru saja membaca postingan tip sukses mengajar lanjutan, kini kita sudah menemukan jawaban yang bisa dipertanggungjawabkan.
Anda tidak perlu khawatir bahwa Anda akan kekurangan waktu untuk menyelesaikan target kurikulum.
Percayalah, bahwa ketika siswa sudah menguasai kemampuan prasyarat yang diperlukan, proses pembelajaran dapat dipercepat dengan hasil belajar yang dapat diandalkan.
Bandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang siswanya belum menguasai kemampuan prasyaratnya. Topik ini juga bisa dijadikan ide pembuatan PTK, bukan?
Sekarang kita berlanjut pada tip sukses mengajar yang ketiga.
Tip Sukses Mengajar # 3:
Buat Perencanaan Yang Tepat
Perencanaan dalam proses pembelajaran memegang peranan penting, dan ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Sebab itu perencanaan ini kita masukkan ke dalam tip sukses mengajar. Bagaimana perencanaan bisa mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran?
Tetapi jika pikiran guru tidak fokus pada pencapaian hasil belajar optimal oleh siswa, misalnya yang ada dalam pikiran “yang penting mengajar“, maka hasil belajar siswa pun kemungkinan besar akan mengecewakan guru itu sendiri.
Nah, melalui penyusunan perencanaan yang tepat, guru dapat terbantu untuk fokus.
Baik juga kalau Anda buka lagi artikel tentang tugas guru sebagai agen pembelajaran untuk menyegarkan ingatan.
Memang ini akan menyita cukup waktu guru, karena harus memenuhi banyak hal.
Misalnya menganalisis kompetensi dasar dan menjabarkannya menjadi indikator dan tujuan pembelajaran, menganalisis kemampuan prasyarat siswa, menyiapkan media yang tepat, serta menyusun soal-soal untuk mengetahui keberhasilan siswa.
Taruhlah misalnya melalui perencanaan yang dibuat guru ternyata proses pembelajaran tidak efektif, maka guru itu masih bisa memperbaikinya dengan membuat perencanaan yang lebih baik berdasarkan refleksi dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Ini lebih mudah daripada harus membuat perencanaan yang baru sama sekali, dan tentunya lebih efektif karena berangkat dari perencanaan yang sudah dilakukan sebelumnya.