Mnemonik, Teknik Memudahkan Ingatan

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan terdahulu tentang mnemonik. Dua teknik mnemonik telah dibahas, yakni teknik kata berkait dan teknik akronim.

Kali ini kita akan melanjutkan teknik mnemonik yang ketiga yakni teknik loci.

Pembahasannya meliputi dua hal, yakni pengertian mnemonik teknik loci dan contoh cara menggunakan mnemonik teknik loci.

Pengertian Mnemonik Teknik Loci

Sudah dijelaskan di bagian awal, bahwa mnemonik adalah teknik untuk memudahkan ingatan. Mnemonik ada bermacam-macam, dua di antaranya adalah metode berkait dan akronim.

Satu lagi dari teknik mnemonik yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah teknik loci.

Istilah loci berasal dari bahasa Latin, jamak dari locus, yang berarti lokasi atau tempat.

Teknik loci ini memanfaatkan tempat atau lokasi yang sudah dikenali oleh seseorang sebagai sarana untuk menyimpan atau menempatkan atau menempelkan potongan-potongan informasi yang harus diingat dan akan dipanggil ulang.

Lokasi atau tempat dimaksud, misalnya: ruang tamu, kamar tidur, ruang dapur, ruang belajar, dan lain-lain. Atau bahkan lokasi perjalanan dari rumah ke tempat kerja.

Masing-masing ruang tersebut berisi beberapa fasilitas fisik (barang) yang bisa dijadikan tempat untuk menaruh potongan-potongan informasi yang harus diingat.

Contoh Cara Menggunakan Mnemonik Teknik Loci

Siapkan potongan informasi. Informasi penting yang harus diingat dikumpulkan, dicatat secara urut dan tertib. Misalnya informasi yang harus diingat ada lima, yakni: tas, semangka, sepatu, baju, celana.

Pilih ruang sebagai tempat penyimpanan. Ruangan yang dipilih, diusahakan yang bisa memuat sejumlah benda sebanyak potongan informasi yang telah dipilih untuk diingat. Untuk contoh ini, misalnya kita pilih ruang tamu. Di ruang tamu inilah kelima benda di atas akan ditempatkan.

Tempatkan potongan informasi di ruang yang disiapkan. Karena ruang yang dipilih adalah ruang tamu, maka kelima benda atau potongan informasi di atas harus ditempatkan di ruang tamu ini.

Seni menempatkan benda atau potongan informasi inilah yang akan membantu kita mengingat kembali dan memanggil ulang informasi yang tersimpan di dalam benak kita melalui proses di atas.

Buat cerita tentang penempatan potongan informasi. Untuk memberikan pengalaman yang mempribadi, maka penempatan benda atau potongan informasi ini harus benar-benar dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan.

Pertama, bayangkan situasi ruang tamu beserta benda yang berada di dalamnya, termasuk posisi benda di ruang tamu tersebut. Selanjutnya, taruh tas di ruang tamu tersebut, kaitkan dengan benda yang berada di dalamnya, misalnya kursi yang di pojok paling kanan.

Bagaimana menaruhnya, di atas atau di samping atau di bawah kursi. Selanjutnya ambil semangka, di mana ditaruh, di kursi sebelahnya atau di samping tas. Begitu juga sepatu, celana, dan baju.

Pastikan kita benar-benar tahu situasi ruang tamu dan penembapatan benda terpilih. Buat visualisasi!

Panggil ulang informasi yang telah tersimpan. Langkah selanjutnya adalah memanggil ulang informasi yang telah dikaitkan dengan benda atau ditaruh di runag tamu tersebut.

Biarkan pertama-tama menggunakan cerita tentang penempatan benda atau informasi. Tetapi yang harus dipastikan adalah bahwa kelima kata di atas disebutkan di dalam cerita.

Tujuan utama pemanggilan informasi ini adalah bahwa kelima potongan informasi tadi dapat terpanggil keluar semuanya.

Kalau kelima infromasi yakni tas, semangka, sepatu, baju, dan celana tersebut dapat terpanggil semua, berarti tujuan sudah berhasil.

Baca kembali mnemonik yang lain:

1 comment… add one

Tinggalkan Balasan

Essential SSL