Pikiran, bagi setiap orang, merupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Seseorang menjadi sukses atau gagal dalam melakukan sesuatu, sering berawal dari pikirannya.
Jika ia berpikir bahwa ia bisa melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan bisa melakukannya. Sebaliknya, jika ia berpikir bahwa ia tidak bisa melakukan sesuatu, maka ia memang tidak bisa melakukan sesuatu. Mengapa demikian?
Alasannya sederhana. Seseorang yang berpikir bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu akan memiliki semangat juang yang tinggi sekaligus mengumpulkan pikiran-pikiran positif untuk mewujudkan keinginan yang dilandasi dengan keyakinan yang tinggi.
Sebaliknya jika seseorang berpikir bahwa ia tidak bisa melakukan sesuatu, maka ia akan mencari pendukung yang menguatkan ketidakmampuannya itu.
Seseorang menjadi pemenang atau pecundang, tergantung dari bagaimana orang itu memandang dirinya apakah ia sanggup mendayagunakan kemampuan pikirnya atau sebaliknya membiarkan pikirannya tidak bekerja.
Sebab itu pikiran memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan seseorang, yang dapat menjadikan diri pemiliknya manusia hebat atau bahkan terpuruk sebagai “pecundang” dalam kehidupan di muka bumi ini.
Otak = Pikiran?
Di dalam tubuh manusia terdapat segumpal organ yang berfungsi untuk mengendalikan tubuh. Organ tubuh itu adalah otak. Otak memiliki dua pengertian, yaitu secara fisik dan secara psikis (kejiwaan).
Secara fisik, otak merupakan jaringan yang berada di kepala. Volumenya sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh (http://id.wikipedia.org/wiki/Otak).
Secara kejiwaan, otak adalah alat penyeimbang tubuh. Hasil kerja otak itulah yang disebut pikiran. Dalam memahami otak, kita akan menggunakan kedua pengertian itu secara terintegrasi. Kadang-kadang otak berarti fisik, tetapi kadang-kadang berarti psikis.
Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pikiran. Otak dan sel saraf di dalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia.
Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Lebih khusus, pikiran adalah perpaduan antara kerja otak dengan kepribadian. Bill Lucas menggambarkan perpaduan otak dan kepribadian sehingga menjadi pikiran seperti berkut: OTAK + KEPRIBADIAN = PIKIRAN.
Bagaimana dengan kecerdasan? Adakah hubungan antara otak dan kecerdasan? Mengapa orang harus cerdas? Bagaimana menjadi cerdas? Dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar otak pikiran, kecerdasan, dan menjadi cerdas akan dijawab pada postingan-postingan mendatang.