Judul di atas diambil dari judul buku berbahasa Inggris Teach Like a Pirate, ditulis oleh Dave Burgess (2012). Dalam bahasa Indonesia, Pirate berarti perompak atau bajak laut. Teach Like a Pirate diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia menjadi Mengajar Bagai Perompak.
Yang diambil sebagai acuan adalah sikap hidup dan semangat hidup yang melekat pada diri mereka.
Para perompak memiliki semangat hidup yang menyala-nyala, tak kenal menyerah, selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuannya.
Perompak atau bajak laut adalah orang-orang pemberani, petualang, dan bersedia untuk menjelajahi wilayah-wilayah yang tidak pasti tanpa jaminan untuk berhasil.
Mereka tidak percaya pada status quo dan menolak untuk mengikuti masyarakat yang menghambat atau melarang kreativitas dan kebebasan.
Mereka adalah orang-orang enterpreuner sejati yang berani mengambil resiko dan bersedia melakukan perjalanan sampai ke ujung dunia demi nilai yang mereka yakini.
Deskripsi tentang semangat perompak di atas rasanya tepat seperti jenis karakter yang lebih dibutuhkan dalam pendidikan.
Kita membutuhkan orang-orang yang bersedia untuk menggunakan taktik yang TIDAK BIASA untuk membakar dan menyalakan api semangat kreativitas dan imajinasi di dalam pikiran para pemuda.
Kita membutuhkan para inovator yang berjiwa wirausaha yang mampu menakhodai kapal pendidikan melalui gelombang samudera yang keras dan selalu berubah.
Dalam pengantarnya, penulis buku itu berharap bahwa buku tersebut akan membimbing anda untuk menjadi guru yang lebih bergairah, kreatif, dan memuaskan dalam peran sebagai seorang guru.
Tujuannya adalah untuk membantu menciptakan iklim kelas yang menarik, menantang, dan yang terpenting, menguatkan. Anda penasaran? Ikuti lanjutannya!
Enam Unsur Sikap
Untuk dapat mengajar seperti perompak (pirate), Anda perlu mengenal unsur yang ada di dalam kata PIRATE. Kata PIRATE terdiri dari enam huruf yakni: P … I … R … A … T … E.
Masing-masing huruf merupakan huruf depan dari kata-kata berikut: Passion (P), Immersion (I), Rapport (R), Ask and Analyze (A), Transformation (T), dan Enthusiasm (E). Berikut adalah ulasan singkat mengenai keenam kata dimaksud.
Seorang guru, misalnya, ketika mampu melibatkan passion dalam tugasnya, maka dia akan dapat mengajar dengan penuh gairah sekaligus membangkitkan gairah para siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
Sebagai seorang guru, Anda dituntut untuk memiliki dan melibatkan passion dalam tugas Anda sehari-hari, sehingga kelas yang Anda pimpin menjadi kelas yang penuh gairah dan semangat juang yang tinggi.
Immersion itu seperti dokter yang sedang melakukan operasi, fokus dan konsentrasi penuh, tak boleh ada gangguan sedikit pun. Ada keterlibatan total.
Anda perlu membangun hubungan yang dekat (persetujuan dan pemahaman) dengan siswa Anda.
Anda perlu berlatih secara khusus untuk meningkatkan kemampuan bertanya dan menganalisis ini, sehingga Anda dapat menjadi guru yang kreatif dan efektif.
Padahal, menurut Anda, anda sudah berusaha maksimal untuk membuat segalanya jelas bagi siswa, tetapi siswa seolah-olah kosong, tidak ada gairah, sorot matanya menunjukkan kebingungan?
Jika ini terjadi, Anda perlu mentransformasikan harapan anda untuk hal-hal yang mungkin dilakukan di kelas. Anda perlu membingkai ulang pembelajaran Anda–untuk diri Anda sendiri dan untuk siswa Anda–sehingga Anda dapat membongkar rintangan tersebut.
Uraian lebih lengkap mengenai masing-masing unsur sikap dalam kata PIRATE akan disajikan dalam tulisan-tulisan selanjutnya.
Artikel terkait, “Passion, Menu Utama Mengajar”, KLIK untuk membaca …