Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang membangun mindset sukses bagi siswa di kelas. Tulisan pertama membahas soalan tentang pemehaman dasar tentang mindset. Tulisan ini khusus membahas implementasinya. Jika Anda belum membaca tulisan yang pertama, silakan baca dahulu di sini. Selanjutnya, mari lanjutkan membaca tulisan di bawah.
Berikut adalah langkah-langkah penting untuk membangun mindset sukses bagi siswa di kelas.
1. Ajarkan Mindset Kepada Siswa
Hal pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam membangun mindset sukses di kelas adalah mengajarkan mindset kepada seluruh siswa di kelas. Seperti telah dibahas dalam tulisan sebelumnya, mindset adalah sebuah sistem keyakinan yang diadopsi oleh seseorang dalam kehidupannya.
Mindset ada dua macam, yakni mindset berkembang dan mindset statis. Terkait dengan kecerdasan, keterampilan atau seni, mindset berkembang mempercayai bahwa semua itu bisa dikembangkan melalui usaha keras dan bersungguh-sungguh. Kemampuan seseorang dalam seni, misalnya, dapat ditingkatkan melalui latihan yang bersungguh-sungguh, tekun, tidak pustus asa, dan fokus pada dikuasainya keterampilan.
Sementara itu, mindset statis beranggapan bahwa orang yang tidak memiliki bakat di bidang tertentu tidak akan bisa menguasai bidang tersebut. Akibatnya orang tidak akan berusaha untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuannya karena merasa tidak memiliki bakat di bidang itu, dan yakin bahwa dengan latihan keras pun dia tetap saja tidak akan berhasil.
Seperti telah disinggung pada tulisan terkait tentang mindset ini, mindset berpengaruh pada tindakan dan tindakan berpengaruh pada hasil akhir. Jika mindset seorang siswa tentang belajar salah, maka siswa akan melakukan hal-hal yang salah dalam belajar, dan pada akhirnya akan mendapatkan hasil belajar yang salah pula.
Sebagai contoh, misalnya siswa mengadopsi mindset bahwa untuk berhasil mendapatkan nilai yang baik dalam ujian siswa harus menguasai seluruh materi pelajaran yang diujikan dan yakin bahwa dengan belajar giat dia akan mendapatkan hasil tersebut. Maka siswa jenis ini pasti akan belajar giat untuk menguasai materi pelajaran. Dia tidak akan berhenti belajar sebelum benar-benar menguasai materi pelajaran.
2. Kembangkan Mindset Yang Benar Dalam Kehidupan Kelas
Berikut adalah 12 contoh growth mindset yang dapat dikembangkan di kelas (diambil dari buku The Growth Mindset Coach: A Teachers Month-by-Month Handbook for Empowering Students to Achieve (2016) karya Annie Brock dan Heather Hundley):
- Pembelajaran adalah sebuah praktik, bukan kesempurnaan;
- Semua orang bisa belajar!;
- Otak saya seperti otot yang tumbuh;
- Saya adalah anggota terhormat dari komunitas belajar ini;
- Kami menyukai tantangan!;
- Umpan balik adalah pemberian – terima saja;
- Tujuan tanpa rencana hanyalah sebuah keinginan;
- Kesalahan adalah kesempatan untuk belajar;
- Ada perbedaan antara tidak mengetahui dan belum mengetahui;
- Saya mengerti!;
- Saya tidak bisa mengurus orang lain jika saya tidak mengurus diri sendiri;
- Hari baru adalah kesempatan baru untuk tumbuh.
3. Budayakan Mindset Yang Benar Pada Kehidupan Kelas
Ke-12 mindset di atas dapat dikembangkan di kelas untuk pembelajaran selama satu tahun. Implementasinya, satu mindset satu bulan. Bulan pertama mengembangkan mindset pertama, bulan kedua mengembangkan mindset kedua, bulan ketiga mengembangkan mindset ketiga dan seterusnya hingga mindset ke-12. Jadi, misalnya pengembangan minset tersebut dimulai pada bulan Juli (tahun pelajaran baru), maka pada akhir bulan Juni tahun berikutnya (akhir tahun pelajaran) seluruh mindset sudah dikembangkan di kelas.
Sumber lain yang penting untuk Anda baca, terkait dengan tulisan di atas: