Dalam artikel berjudul “Latihan Memanggil Ulang Informasi Yang Tersimpan Dalam Ingatan” penulis telah menyebutkan tiga contoh cara memanggil ulang informasi yang bisa dikembangkan untuk pembelajaran di kelas.
Tulisan ini terkait dengan cara kedua, yakni “Presentasi resume pelajaran.” Pembahasan meliputi: membuat resume pembelajaran, mempresentasikan resume pembelajaran, dan memanggil ulang informasi yang tersimpan di dalam ingatan. Silakan lanjutkan membaca.
Membuat Resume Pembelajaran
Yang dimaksud dengan membuat resume pembelajaran adalah aktivitas siswa membuat ringkasan atau ikhtisar tentang pembelajaran yang baru saja diikuti dengan kata-kata atau bahasa sendiri.
Yang membuat resume pembelajaran bukan guru atau guru bersama siswa atau siswa dengan bimbingan guru melainkan benar-benar siswa sendiri. Siswa membuat sendiri resume pembelajaran.
Aktivitas membuat resume pembelajaran (oleh siswa) diawali dari aktivitas membuat catatan-catatan kecil dari informasi penting yang didapatkan selama mengikuti proses pembelajaran dengan kata-kata atau bahasa sendiri.
Selanjutnya, pada akhir pembelajaran siswa membuat ringkasan atau ikhtisar berdasarkan informasi yang tercatat dengan kalimat sendiri. Siswa benar-benar membahasakan yang “tercatat” ke dalam bentuk kalimat atau pernyataan lengkap, dengan kalimat susunan sendiri.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih siswa memanggil informasi yang masuk di dalam benaknya, membiasakan mereka untuk selalu fokus ketika mengikuti pembelajaran, sekaligus membantu menguatkan penyimpanan informasi ke dalam benak.
Sebaiknya pembelajaran dilaksanakan dengan metode yang bervariasi dan secara fragmentatif.
Siswa mengikuti pembelajaran secara keseluruhan per fragmen, sambil membuat catatan-catatan kecil tentang informasi penting. Kemudian, di setiap akhir fragmen, siswa diberi kesempatan untuk membahasakan catatan-catatan kecil tadi menjadi resume pembelajaran.
Mempresentasikan Resume Pembelajaran
Presentasi resume pembelajaran dilakukan secara lisan. Siswa menceritakan apa saja yang diingat dari aktivitasnya mengikuti pembelajaran, tanpa melihat detail catatan lengkapnya. Siswa hanya sesekali melihat garis besar pembicaraannya.
Kegiatan ini penting untuk melatih siswa memanggil ulang informasi yang tersimpan di dalam benaknya, sekaligus membiasakan mengungkapkan isi hati atau pikiran tanpa terkungkung oleh catatan.
Kesalahan atau kekurangan siswa dijadikan acuan untuk memperbaiki diri. Dalam proses belajar, siswa boleh salah–boleh kurang. Tidak ada hukuman atas kesalahan atau kekurangan siswa mengungkapkan hasil catatannya.
Yang ada: siswa memperbaiki kesalahan atau melengkapi kekurangan berdasarkan informasi yang diperoleh dari performa teman-teman lain di kelas.
Memanggil Ulang Informasi Yang Tersimpan Di Dalam Ingatan
Kegiatan memanggil ulang informasi dilakukan beberapa saat setelah pembelajaran, selang beberapa jam, dan selang beberapa hari. Pemanggilan ulang informasi tahap pertama (beberapa saat setelah pembelajaran) misalnya pada waktu penilaian.
Pemanggilan ulang tahap kedua (selang beberapa jam) misalnya setelah tiga jam dari selesainya pembelajaran di sekolah (setelah siswa berada di rumah). Tujuannya adalah untuk menjaga agar pemanggilan ulang informasi berjalan lancar.
Pemanggilan ulang informasi tahap ketiga (selang beberapa hari) misalnya setelah tiga atau empat hari dari pembelajaran. Aktivitas ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa informasi yang tersimpan di dalam benak siswa dapat mudah dipanggil ulang.
Membelajarkan siswa melalui pembuatan resume kemudian mengungkapkannya secara lisan ini lebih efektif bagi penyimpanan dan pemanggilan ulang informasi yang tersimpan.