Karya Tulis LKG: Orisinal, Inovatif, Efektif
Orisinal, inovatif, dan efektif. Itulah tiga kata kunci yang perlu dijadikan acuan dalam penyusunan karya tulis untuk diajukan dalam Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran. Berikut adalah keterangan singkat mengenai ketiga term dimaksud.
Orisinal. Orisinal berarti asli atau tulen. Ini mengandung pengertian bahwa karya tulis yang dikirimkan ke Panitia Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran harus benar-benar merupakan karya sendiri, bukan jiplakan, bukan sekadar ambil sana tempel sini.
Untuk memenuhi term ini, guru dapat menciptakan sesuatu yang baru, yang benar-benar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pembelajaran di kelasnya. Harap dipahami bahwa sesuatu yang baru ini tidak harus berarti baru sama sekali, tetapi kita bisa memodifikasi dari yang sudah ada.
Ingat, tidak ada yang baru sama sekali di dunia ini! Yang dikatakan baru oleh kita sekarang sesungguhnya adalah merupakan kelanjutan dan utak-atik dari yang sudah ada, dengan penambahan dan pengurangan pada unsur-unsur tertentu, pengembangan atau penciutan, dan sebagainya.
Mungkin kita menemukan model pakaian terbaru yang diperkenalkan oleh seorang perancang busana handal di negeri ini? Tetapi coba telusuri ke belakang, pasti akan ditemukan bahwa apa yang dikatakan baru itu ternyata merupakan penyempurnaan dari model-model yang pernah ada, bukan?
Inovatif. Sejalan dengan orisinal di atas, inovasi pembelajaran pun terjadi karena modifikasi dari model atau metode pembelajaran yang sudah ada. Kita dapat melakukan inovasi dalam pembelajaran di kelas demi pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik.
Lakukan manipulasi dengan model-model pembelajaran yang sudah ada. Manipulasi itu beradik-kakak dengan kreativitas. Ini menurut Michael Michalko, penulis Thinkertoys: A Handbook of Business Creativity for the 90’s. Menurutnya, ketika imajinasi sedang kosong seperti pandangan seorang pelayan restoran, ambillah apa yang ada dan manipulasikan menjadi ide baru.
Sebab itu jika Anda merasa sebagai guru yang tidak kreatif, Anda tidak perlu khawatir. Anda masih bisa kreatif dengan cara Anda. Jika Anda termasuk orang yang terbiasa berpikir linier dan jarang menggunakan imajinasi, inilah saatnya Anda mengkualifikasi kelinieran Anda dengan melakukan manipulasi terhadap apa yang sudah Anda kerjakan.
Untuk hal ini, Anda dapat menggunakan teknik SKAMPER. SKAMPER adalah sebuah ceklis yang berisi pertanyaan pemacu ide. Beberapa pertanyaan diusulkan pertama kali oleh seorang guru pelopor kreativitas bernama Alex Osborn. Pertanyaan itu kemudian dimodifikasi oleh Bob Eberle menjadi mnemonik ini: SKAMPER (Substitusi, Kombinasi, Adaptasi, Modifikasi, Penggunaan lain, Eliminasi, Reverse).
Pastikan Anda sudah menemukan permasalahan pokok, dan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Gunakan teknik SKAMPER di atas untuk menjadikan sesuatu lebih baik. Pertimbangkan tantangan ini: “Dengan cara apa saya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa saya?”
Mula-mula, temukan semua tahap dalam proses pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi, tindak lanjut). Kemudian, gunakan pertanyaan SKAMPER untuk menghasilkan berbagai macam ide untuk membentuk ulang dan memanipulasi setiap tahapan proses pembelajaran.
Sebagai contoh, karena Anda melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengikuti Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran, maka Anda bisa berangkat dari hasil refleksi kondisi awal pembelajaran.
Dengan cara apa Anda bisa memperbaiki perencanaan sehingga lebih efektif? Prosedur apa yang bisa mensubstitusikan perencanaan yang sudah ada. Bagaimana cara mengkombinasikannya dengan prosedur lain? Apa yang bisa Anda adaptasikan atau Anda tiru dari prosedur perencanaan pembelajaran orang lain? bagaimana cara Anda memodifikasi atau mengubah perencanaan Anda? Apa yang bisa Anda tambahkan atau perbesar pada perencanaan Anda? Bagaimana Anda menerapkan perencanaan Anda dalam pembelajaran lain? Apa yang bisa Anda eliminasi atau hilangkan dari perencanaan Anda? Apa kebalikan dari perencanaan Anda? Pengarturan ulang yang bagaimana yang bisa memperbaiki perencanaan Anda sehingga jika dilaksanakan betul-betul efektif?
Kegiatan yang sama juga dilakukan untuk pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, dan tindak lanjut.
Efektif. Apa yang dilakukan dengan teknik SKAMPER itu semuanya harus mengarah pada efektivitas pembelajaran. Pembelajaran yang orisinal dan inovatif harus mengarah pada perbaikan hasil atau prestasi siswa. tanpa peningkatan prestasi siswa yang siginikan, rasanya yang dilakukan guru belum sempurna. Jadi masih harus diperbaiki lagi.
Tips: Jika Anda bermaksud mengikuti Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran, ikuti aturan yang telah dibuat. lakukan secara alami dan padukan dengan pemikiran ilmiah. Perpaduan antara pemikiran deduktif dan induktif akan menjadi kunci karya Anda mendapatkan nilai tinggi.
Semoga bermanfaat.