Anak-anak sekarang berada pada era gratifikasi instan sehingga mereka disebut sebagai generasi gratifikasi instan. Tandanya?
Mereka menginginkan segalanya diperoleh dengan mudah, SEKARANG. Serba cepat. Tidak mau ribet. Tidak sabar menunggu.
Gratifikasi instan, yang memberikan kemudahan (kenikmaan) segera, sesungguhnya sangat membahayakan bagi para kurban. Itulah perangkap.
Tulisan ini akan mengajak Anda orang tua (termasuk guru) untuk merenung dan menata ulang cara berpikir kita tentang mengasuh dan mendidik anak.
Tulisan diawali dengan pengertian generasii gratifikasi instan, kemudian dilanjutkan dengan situasi di dalam era gratifikasi instan tersebut, berupa keuntungan dan kelemahan era gratifikasi instan. Selamatt membaca!
Pengertian Generasi Gratifikasi Instan
Istilah gratifikasi instan sering digunakan untuk menamai kepuasan yang diperoleh dengan perilaku lebih impulsif, memilih sekarang atau besok.
Secara psikologis gratifikasi instan adalah keinginan untuk mengalami kesenangan atau terpenuhinya keinginan tanpa penundaan. Dengan kata lain, jika Anda menginginkan sesuatu, anda menginginkannya sekarang.
Berdasarkan keterangan di atas, maka generasi gratifikasi instan dapat diartikan sebagai suatu generasi di mana orang-orang mendapatkan segala yang diinginkan dalam waktu singkat: cepat, segera, instan.
“Segalanya harus ada dalam waktu segera!”
Perkembangan teknologi yang sangat mendukung untuk itu. Anak-anak dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat. Ponsel canggih (smartphones), iPad, Tablets menjadi teman sehari-hari.
Bahkan untuk mengerjakan tugas guru, mereka seakan tak lagi perlu bersusah-payah. Tak perlu berpikir banyak. Cukup googling, download sana-sini, diatur sedikit, jadi!
Games dan hiburan menjadi menu sehari-hari.
Orang tua bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Anak-anak hanya meminta dan menerima, tidak pernah tahu bagaimana orang tuanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bahkan untuk tugas sekolah, anak-anak bisa meminta teman atau orang tua untuk mengerjakannya. Atau kopi paste milik teman? Tak perlu kerja sendiri!
Perangkap Era Gratifikasi Instan
Tetapi, di samping keuntungan dan kemudahan yang bisa diperoleh tersebut, era gratifikasi instan juga ada bahayanya.
Gratifikasi instan bisa menjadi perangkap bagi anak-anak. Kemudahan demi kemudahan yang mereka dapatkan membuat mereka semakin ketagihan.
Karena kemudahan yang dinikmati setiap hari itu, mereka jadi terlena. Mereka menjadi enggan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan usaha lebih, apalagi jika usaha itu tidak membuat mereka terhibur.
Belajar menjadi sesuatu yang berat. Disiplin sangat dibenci. Kerja keras tidak ada lagi. Yang ada adalah kesenangan. Bermain, bermain, bermain. Berpikir? NO WAY!
Mereka menjadi anak-anak yang suka bergantung — bergantung pada orang tua, bergantung pada alat, bergantung pada lingkungan. Rasa percaya diri mulai terkikis, dan akhirnya akan habis!
Menjadi orang-orang yang bijaksana? Bagaimana bisa? Berpikir saja ENGGAN!
Situasi tersebut jelas tidak menguntungkan untuk perkembangan pribadi anak. Mengapa? Karena anak tidak belajar bertanggung jawab dan menerima konsekuensi dari yang ia perbuat.
Pertanyaannya: Bagamana mereka nantinya bisa menjadi manusia dewasa yang mandiri dan bermanfaat bagi sesama kalau mengurus diri sendiri saja tidak sanggup?