Efikasi Diri Siswa dan Pembelajaran Yang Efektif

Efikasi diri siswa yang baik dapat mendorong tumbuhnya motivasi belajar yang kuat. Sebaliknya, efikasi diri yang rendah akan menghambat munculnya motivasi belajar siswa. Apakah efikasi diri itu? Dan seberapa pentingkah untuk dikembangkan?

Setiap siswa yang datang ke sekolah telah membawa keunikan tersendiri. Ada yang memiliki rasa percaya diri yang baik, tetapi ada juga yang masih takut-takut.

Dan terkait dengan efikasi diri (self efficacy), ada siswa yang memiliki efikasi diri yang baik, ada pula siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah. Hal ini terjadi karena pengaruh kehidupan sebelum mereka memasuki dunia sekolah.

Apakah efikasi diri itu? Efikasi diri (self efficacy) adalah keyakinan diri atas kemampuan yang dimiliki untuk berhasil mencapai sesuatu pada situasi tertentu. Dengan bahasa sederhana dapat dikalimatkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan diri.

Jika seorang siswa selalu yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu atau mencapai sesuatu, maka ini berarti bahwa siswa tersebut memiliki efikasi diri yang baik.

Jika seorang siswa selalu merasa bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, maka itu berarti bahwa efikasi diri siswa tersebut rendah atau buruk.

Dampak dari efikasi diri adalah dimilikinya rasa percaya diri. Selanjutnya, rasa percaya diri yang baik karena efikasi diri yang baik ini, akan berdampak pada dimilikinya motivasi belajar yang baik pula.

Efikasi Diri, Motivasi Belajar, Keterlibatan dalam Pembelajaran

Efikasi diri, motivasi belajar, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah tiga hal penting yang harus dijaga untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang bukan saja aktif tetapi juga produktif.

Pembelajaran aktif berarti seluruh siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran. Sedangkan pembelajaran yang produktif, berarti seluruh siswa dapat mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa secara penuh, sekaligus mencapai hasil belajar secara optimal. Jadi, pembelajaran efektif membutuhkan keterlibatan penuh seluruh siswa.

Pembelajaran efektif (aktif dan produktif) tidak akan terjadi jika seluruh siswa tidak terlibat secara penuh mengikuti pembelajaran. Keterlibatan seluruh siswa dalam pembelajaran ini menjadi syarat utama terwujudnya pembelajaran yang efektif.

Sementara itu, siswa akan terlibat secara penuh dalam pembelajaran jika setiap siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar bersama guru dan teman-temannya di kelas dalam pembelajaran dimaksud.

Tanpa motivasi yang kuat untuk belajar, maka siswa tidak akan terlibat secara penuh dalam pembelajaran.

Pada sisi yang lain, siswa akan termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan melibatkan diri secara penuh dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, jika mereka yakin bahwa dirinya mampu untuk mencapai sesuatu dalam pembelajaran itu.

Artinya, siswa memiliki efikasai diri yang baik. Efikasi diri yang baik akan memunculkan motivasi yang kuat untuk belajar.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa akan termotivasi dan terlibat secara penuh dalam pembelajaran jika siswa memiliki efikasi diri (keyakinan akan kemampuan diri) yang baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa efikasi diri, motivasi belajar, dan keterlibatan dalam pembelajaran adalah tiga hal penting yang harus dijaga untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif.

Dan, efikasi diri siswa yang baik diperlukan untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif di sekolah.

0 comments… add one

Tinggalkan Balasan

Essential SSL