Apakah Guru Benar-benar Terlibat Ketika Mengajar Di Kelas?

Pada dua artikel sebelumnya kami telah membahas keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dua artikel tersebut adalah: “Apakah Siswa Anda Benar-benar Terlibat Aktif Dalam Pembelajaran?” dan “Merancang Pembelajaran Yang Menjamin Keterlibatan Siswa”.

Buat Anda yang belum membaca kedua artikel tersebut, silakan baca terlebih dahulu karena hal itu akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik ini. Silakan klik kanan mouse dan pilih (klik kiri) buka di tab baru (open link in new tab). Nah, selanjutnya ikuti tulisan di bawah sesuai judul.

Rasanya tidak lengkap kalau kita tidak membahas gurunya juga karena pembelajaran itu menyangkut siswa dan guru.

Jika dalam dua artikel sebelumnya kita membahas keterlibatan siswa dalam pembelajaran, maka pada tulisan ini kita akan membahas keterlibatan guru. Kita pertanyakan “Apakah guru juga benar-benar terlibat ketika mengajar di kelas?”

Pertanyaan ini muncul setelah menulis dua artikel tersebut dan melihat kenyataan bahwa ternyata (dalam praktik pembelajaran) masih ada guru yang tidak menunjukkan keterlibatan penuh dalam pembelajaran siswa di kelas.

Berikut adalah beberapa contoh perilaku yang tidak menunjukkan keterlibatan penuh dalam pembelajaran:

  1. Guru main hp saat siswa mengerjakan tugas;
  2. Guru menjelaskan pelajaran sambil duduk, padahal dia mampu berdiri tegak;
  3. Guru meninggalkan kelas saat siswa melaksanakan tugas;
  4. Guru hanya fokus menerangkan pelajaran, dan tidak berusaha memperbaiki situasi kelas yang tidak kondusif untuk belajar;
  5. Ketika mengajar, guru tidak mengajak siswa untuk benar-benar terlibat aktif;
  6. Guru tidak risau ketika siswanya tidak berhasil;
  7. Guru membaca koran di kelas sementaranya siswanya mengerjakan tugas.
Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita masih melakukan hal-hal seperti disebutkan di atas? Kalau jawabannya “Tidak”, berarti kita “agak” aman dari kesalahan ketika mengajar (kami sebut “agak” karena ada kemungkinan kita masih melakukan kesalahan lain dalam pembelajaran).

Kalau jawabannya “Ya”, maka kita harus segera memperbaiki diri agar pembelajaran yang kita kelola lebih berhasil.

Sebagaimana keterlibatan siswa menentukan keberhasilan mereka dalam belajar, maka keterlibatan guru pun menentukan keberhasilan pembelajaran siswa.

Guru yang benar-benar terlibat dalam pembelajaran akan segera mengetahui kelemahan pembelajaran yang dikelola, sekaligus membangkitkan gairah siswa untuk juga terlibat dalam pembelajaran.

Misalnya, saat proses pembelajaran terdapat siswa yang melamun (tidak merespon dengan baik), sering memandang ke luar kelas atau mengganggu teman, maka guru yang benar-benar terlibat dalam pembelajaran segera tahu tentang situasi kelas tersebut dan dapat segera memperbaiki situasinya.

Umpamanya dengan mengubah gaya menerangkan, atau menegur siswa yang tidak fokus sehingga situasi segera dapat dikendalikan. Jika kesalahan-kesalahan kecil ini segera diatasi sejak dini, maka pembelajaran akan menjadi berkualitas, dan tentunya juga akan lebih berhasil.

Selain itu, sikap guru yang cepat tanggap terhadap situasi kelas tersebut juga akan membangkitkan gairah siswa untuk bekerja lebih baik, sehingga hasil belajarnya akan menjadi lebih baik pula.

Sebaliknya, guru yang tidak benar-benar terlibat dalam pembelajaran tidak akan tahu secara cepat andaikata terjadi salah kelola. Hal ini akan berdampak negatif pada pembelajaran itu sendiri.

Siswa yang tidak peduli pada pelajaran akan tetap merasa aman dan nyaman dan mengira bahwa tindakannya itu tidak salah sehingga kemungkinannya situasi seperti itu akan bertambah di hari-hari berikutnya, sehingga menjadikan pembelajaran tidak mencapai tujuan yang diharapkan.

Jadi, apakah Anda sudah benar-benar terlibat ketika mengajar siswa di kelas? Jawabnya ada pada diri Anda masing-masing. Perbaiki kekurangan diri ketika mengajar agar pembelajaran yang Anda kelola membuahkan hasil yang menggembirakan.

 

0 comments… add one

Tinggalkan Balasan

Essential SSL