Pakem, Bagaimana Mewujudkannya Di Kelas?

Di zaman yang penuh tantangan bagi dunia pendidikan ini, penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan rasanya sudah menjadi suatu keniscayaan. Tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Sebab kalau guru masih mengajar dengan gaya nenek-nenek menasihati cucunya, maka siswa akan bosan.

Saya ingat ketika kecil dulu dinasihati oleh nenek. Saya harus duduk manis, mendengarkan nenek memberikan nasihatnya. Celakanya, nenek lama sekali menasihati saya. Sangat tidak nyaman.

Nah, kalau ini terjadi dalam proses pembelajaran, maka anak-anak juga menjadi tidak nyaman. Akibatnya, tujuan tidak tercapai.

Kita masih ingat bahwa mengajar adalah mengembangkan potensi siswa. Oleh karena itu, dalam pembelajaran, siswalah yang harus aktif mengembangkan potensinya. Guru bertugas memfasilitasinya. Jadi, guru perlu melakukan terobosan dalam pembelajaran.

Salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah melalui penyelenggaraan pembelajaran dengan Pakem.

Apakah Pakem itu? Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan mednyenangkan) adalah proses pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

Pakem dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bermakna yang mampu memberikan siswa keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk hidup.

Pakem memiliki ciri-ciri bahwa pembelajaran menggunakan multi metode, multi media, praktik dan bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan sekolah. Aspek yang dikembangkan dalam Pakem  meliputi logika, kinestika, estetika, etika.

Selain itu, Pakem juga memiliki ciri-ciri melatih kebiasaan yang mengarah pada 6 K (kebersihan, keindahan, kerindangan, ketertiban, keamanan, kekeluargaan). Suasana belajar menyenangkan, mengasyikan, mencerdaskan, menguatkan.

Manfaat bagi anak: belajar lebih efektif/mendalam, anak lebih kritis dan kreatif, suasana dan pengalaman belajar bervariasi, meningkatkan kematangan emosional/sosial, produktivitas siswa tinggi, siap menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan.

Inti pendidikan yang sesungguhnya adalah pembudayaan dan pemberdayaan. Dengan Pakem, upaya yang dilakukan guru dalam penyelenggaraan proses pembuadaan dan pemberdayaan itu lebih terjamin keefektifannya.

Gunakan Model Pembelajaran

Untuk menjamin bahwa proses pembelajaran yang diselenggarakan guru memenuhi kualifikasi Pakem, maka perlu digunakan model pembelajaran yang tepat.

Ada banyak model pembelajaran, dan guru bisa memilih yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mungkin juga guru perlu mengadopsi model-model pembelajaran yang sudah ada, atau menciptakan sendiri.

Beberapa model pembelajaran yang bisa dicoba, misalnya: model pembelajaran kuantum, model pembelajaran empat langkah dengan pendekatan SAVI, Cooperative Learning.
Guru bisa juga mengadopsi model-model lain, seperti model-model pembelajaran yang diperoleh dari hasil penataran.
1 comment… add one

Tinggalkan Balasan

Essential SSL